Senin, 07 November 2011

Apa itu Multimeter ?

Multimeter sering disebut AVO Meter. Avometer berasal dari kata ”AVO” dan ”meter”.
A : ampere, untuk mengukur arus listrik. Kuatarus diukur dengan amperemeter
V : volt, untuk mengukur volt atau tegangan. Tegangan diukur dengan voltmeter
O : ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Hambatan diukur dengan ohmmeter.
Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran.
Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus, tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan hambatan listrik.



Berdasarkan prinsip kerjanya, multmeter atau multitester dibagi menjadi dua jenis :
1. Multimeter analog
2. Multimeter digital
Pada multimeter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan multimeter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukkan skala, untuk memperoleh hasil ukur  harus dibaca berdasarkan range atau divisi.

Kelebihan multimeter analog harganya lebih murah dari pada jenis multimeter digital. Multimeter analog kebanyakan hanya digunakan untuk mengetahui baik atau jeleknya komponen dan memeriksa sambungan suatu rangkaian.
Multimeter digital mempunyai daya baca pengukuran lebih tepat dibandingkan dengan multimeter analog. Namun, harganya belinya lebih mahal.

Prinsip kerja Multimeter dan alat ukur listrik

Jika sebuah kawat penghantar dialiri alur listrik, maka disekitar kawat penghantar akan terjadi medan magnet. Besarnya medan magnet bergantung pada besarnya arus yang mengalir lewat kawat penghantar tersebut.
Apabila dialiri arus listrik DC pada kawat penghantar, maka kutub magnet yang sejenis dan kutub magnet tetap menjadi tolak-menolak. Kawat penghantar yang mudah bergerak akan terlempar. Gerakan dari kawat ini dihubungkan dengan jarum. Jauh dekatnya gerakan jarum tergantung pada kuat arus listrik yang mengalir.


1. Mengukur Nilai resistor

Fungsi posisi AVO meter adalah sebagai berikut :
a.Posisi x 1 ohm digunakan untuk mengukur nilai resistor dari 0 sampai 10 ohm.
b.Posisi x 10 ohm digunakan untuk mengukur nilai resistor dari 10 sampai 100 ohm.
c. Posisi x 100 ohm digunakan untuk mengukur nilai resistor dari 100 sampai 1 kilo ohm
d. Posisi x 1 kilo ohm digunakan untuk mengukur nilai resistor dari 1 kilo ohm sampai 1 mega

Jika pengukuran dilakukan dengan multimeter analog, hasil pengukuran dapat dilihat melalui pergerakan jarum meter di atas skala yang sesuai dengan selector yang dipilih. Usahakan jarum positif dan jarum negatif pada multimeter analog jangan sampai terbalik saat pengukuran tegangan DC (Direct Current), disamping itu pemilihan selector dan skala pun harus tepat karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut.

Langkah-langkah mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap
1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
3. Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
4. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.

b. mengukur tegangan DC
Langkah-langkah mengukur tegangan DC
1. Atur Selektor pada posisi DCV.
2. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak  rusak.
4. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe  warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
5. Baca hasil ukur pada multimeter.

3. Mengukur tegangan AC
Langkah-langkah mengukur tegangan AC
a. Atur Selektor pada posisi ACV.
b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
c. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
d. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
e. Baca hasil ukur pada multimeter.


Sumber:
http://afifahnurdianaputri.blogspot.com

0comments:

Posting Komentar